Penulis:
Istijabatul Aliyah, Rara Sugiarti, Galing Yudana
xiv; 118 hlm; 16 x 23 cm
ISBN: 978-623-342-299-4
Cetakan 1, November 2021
Manajemen risiko bencana merupakan salah satu bentuk risk governance. Namun hingga saat ini belum ada model atau sistem manajemen risiko bencana yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan pemanfaatan potensi alam, keterlibatan masyarakat dan seluruh stakeholders. Dengan demikian, diperlukan suatu model dalam manajemen risiko bencana berbasis pemberdayaan masyarakat di Kawasan Wisata Gunung Lawu Kabupaten Karanganyar. Pengembangan kawasan wisata di lereng pegunungan dapat didukung secara ekologis dalam jangka panjang sekaligus layak dalam konteks ekonomi, adil secara etika, dan aman dari risiko bencana, melalui Model CBSARITA.
Model CBSARITA adalah suatu mitigasi risiko bencana kawasan wisata pegunungan berbasis pemberdayaan masyarakat. Adapun komponen Model CBSARITA adalah: 1) Local Community atau masyarakat lokal adalah penduduk setempat yang menjadi pemain utama dalam model SAR (Search and Rescue) berbasis masyarakat. 2) Search and Rescue atau SAR pada dasarnya merupakan kegiatan atau usaha untuk mencari, menolong, dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi bahaya dalam musibah seperti penerbangan , pelayaran, dan bencana. Dalam model CBSARITA terdapat beberapa unsur Search and Rescue yakni partisipasi masyarakat setempat, kolaborasi dengan stakeholders terkait, penguatan teknologi, dan fasilitasi dari pemerintah.3) Tourists merupakan komponen utama dalam model CBSARITA mengingat wisatawan adalah pihak yang akan ditolong dan diselamatkan apabila terjadi sesuatu di destinasi pariwisata. Wisatawan merupakan customer atau pengguna jasa yang perlu dijaga keselamatan dan keamanannya. Dengan terlindungi, wisatawan akan menikmati perjalanannya tanpa ada masalah keselamatan maupun gangguan keamanan apapun. Wisatawan yang dapat menikmati liburan atau perjalanannya akan memiliki pengalaman perjalanan.