Anggota IKAPI

Pengembangan Budidaya Jahe Merah Di Lahan Suboptimal

Penulis:
Desy Setyaningrum, Maria Theresia Sri Budiastuti, Djoko Purnomo, Cahyaningtyas Putri Suhita, Heru Sudrajad

xiv; 226 hlm; 16 x 23 cm
ISBN: 978-623-113-541-4
Cetakan 1, Oktober 2024
Harga: Rp 95,800

Era globalisasi penuh dengan tantangan dan peluang salah satunya pengembangan budidaya tanaman yang unik dan bermanfaat menjadi sangat penting. Tanaman yang memiliki potensi besar adalah jahe merah (Zingiber officinale Roscoe var. Rubra). Jahe merah merupakan salah satu tanaman yang berpotensi sebagai tanaman obat di Indonesia. Hal tersebut didukung dengan 169 kandungan kimia jahe merah yaitu vanilloid, monoterpen, seskuiterpen, diterpen, flavonoid, asam amino, dan lain-lalin.
Lahan suboptimal sering kali dianggap sebagai lahan yang kurang produktif, memiliki potensi besar jika dikelola dengan benar. Dengan pendekatan yang tepat dan inovatif, lahan-lahan ini dapat menjadi sumber pendapatan yang signifikan bagi petani dan masyarakat di daerah pedesaan. Jahe merah, dengan adaptabilitasnya yang tinggi dan nilai ekonomisnya yang besar, menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk dikembangkan di lahan semacam ini. Buku ini sebagai buku referensi yang menyajikan berbagai aspek penting dalam budidaya jahe merah di lahan suboptimal. Buku referensi ini juga membahas tentang lahan suboptimal dan budidaya jahe merah di lahan suboptimal, kandungan metabolit sekunder jahe merah, varietas jahe merah, teknik penanaman, pengelolaan tanaman, hingga pemanenan, pasca-panen dan tantangan yang mungkin dihadapi oleh petani, seperti penyakit, hama, dan kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, serta bagaimana mengatasi masalah-masalah tersebut. Kami berharap bahwa buku ini dapat menjadi referensi bagi peneliti, mahasiswa, dan petani serta semua pihak yang tertarik dalam pengembangan budidaya jahe merah di lahan suboptimal.

Bagikan