Penulis:
Marulam MT Simarmata, Jalatua Hasugian, Muldri Pudamo James Pasaribu, Hisarma Saragih,
Ulung Napitu, Anggiat Sinurat, Riduan Manik, Rohdian Purba, Tigor Munte, Astronout Nainggolan, Jamara RJ Damanik
xviii; 124 hlm; 16 x 23 cm
ISBN: 978-623-342-064-8
Cetakan 1, Mei 2021
Dibutuhkan ruang publik yang inklusif untuk memberi wadah kontribusi pemikiran ketika merencanakan pembangunan berbasis wilayah. Dengan demikian, kultur lokal dapat terakomodir melalui partisipatif yang komunikatif dengan melibatkan aktor mitra setara bersama elemen masyarakat (bottom up planning). Perencanaan Tata Ruang Kota Pematangsiantar juga harus berlandaskan Sapangambei Manoktok Hitei sehingga dalam rangka membangun kota yang multi etnik, senantiasa mengedepankan ciri khas ornamen/ arsitektur Simalungun sebagai bentuk patunggung terhadap kearifan lokal pada bangunan-bangunan pemerintah/ swasta/ perkantoran serta ruang-ruang publik lainnya.
Buku dengan Judul : Quo Vadis: Sapangambei Manoktok Hitei? Patunggung Moto Kota Pematangsiantar, terdiri dari 11 bab yang menguraikan tentang: Pendahuluan (Bab 1), Konklusi (Bab 2), Catatan Pemandu Diskusi (Bab 3), Patunggung Moto Kota Pematangsiantar (Bab 4), Sapangambei Manoktok Hitei antara Das Sollen Versus Das Sein Menjadi Moto Kota Pematangsiantar di Analisis dari Perspektif Antropologi (Bab 5), Sapangambei Manoktok Hitei dalam Perspektif Kajian Perencanaan (Bab 6), Kajian Hukum Eksistensi Sapangambei Manoktok Hitei Sebagai Moto Kota Pematangsiantar (Bab 7), Sapangambei Manoktok Hitei Kearifan Lokal Etnis Simalungun (Bab 8), Sapangambei Manoktok Hitei dalam Peristiwa Politik dan Pelayanan Publik (Bab 9), Sapangambei Manoktok Hitei dalam Pandangan Politik (Bab 10), dan Sapangambei Manoktok Hitei dalam Tata Pemerintahan (Bab 11).
Rikky Fransiskus
Menurut saya buku ini sangat menarik untuk di baca, terkhusus kepada masyarakat Pematangsiantar yang pada saat ini membutuhkan banyak informasi literasi mengenai Sapangambei Manoktok Hitei sebagai fondasi dasar identitas sosial sebagai warga masyarakat kota Pematangsiantar.
Dimanakah saya bisa menemukan buku ini Bapak/Ibu ?